tan asuwé
ring awan,
|
Maka tak
lama mereka berada di jalan
|
dhateng ta
ya ring bumipata<l>a, hana ta ya srijati dumilah sadakala lonya
sêndriya, sêndriya ngaranya, sôlih ing mata tumingal, hana ta babahan
kapanggiha denira sang Kuñjarakarna, inĕbnya tambaga, lereganya salaka, tuwin
ku<ñ>cinya mas,
|
Dan
sampailah di dunia bawah. Maka adalah sebuah pohon jati yang senantiasa
menyala. Tebal batangnya satu indera. Maksudnya hanya satu pemandangan mata.
Lalu sang Kuñjarakarna melihat ada pintu, panelnya dari tembaga, lacinya dari
perak, dan kuncinya dari emas.
|
ta<m>bak
lalénya w<e>si, ikang hawan sad<e>pa saroh lonya,
|
temboknya
dari besi, jalannya selebar satu depa dan satu roh
|
inurap
rinata-rata ginomaya ring tahining le<m>bu kanya,
|
dibersihkan,
diratakan dan dibersihkan dengan tinja sapi perawan betina
|
tinaneman
ta ya handong bang, kayu puring, kayu masedhang asinang, winoran asep dupa,
mrabuk arum ambunika sinawuran kembang ura, pinujan kembang pupungon,
|
diberi
tanaman andong merah, puring dan pohon-pohon yang sedang berbunga
harum. Berbaurlah dengan asap dupa, harum semerbuk dan ditebar dengan bungan
sebaran. Bunga-bunga yang sedang berkembang diberikan sebagai kehormatan
|
ya ta
matanyan maruhun-ruhunan ikang watek papa kabèh winalingnya
|
itulah
sebab para orang berdosa berbondong-bondong semua. Salah pikiran mereka,
|
dalan
maring swarga ri hidhepnya
|
dikira
jalan menuju ke sorga.
|
Jumat, 30 Mei 2014
terjemahan bahasa jawa kuno
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar