Sabtu, 24 Oktober 2015

SI LICIN nan BERJAYA

SI LICIN nan BERJAYA
Kapan pelicin ini berhenti menjadi bahan bakar penentuan kemajuan bangsa? Apa yang tidak dihargai dengan si licin ini? Harga semua pemenuh nafsu biologis hingga birahi manusia dapat tercapai dengan si licin ini. Tak ada yang menolak saat diberinya, bahkan hingga ke suara hati dan keperawanan seorang gadis pun bisa ditukar dengan si licin ini. Apa yang mendasari si licin ini menjadi penopang kehidupan seluruh umat manusia?
Hal yang sungguh-sungguh suci dan berharga bisa dinilai dengan banyaknya si licin yang didapat. Apa yang akan terjadi pada generasi penerus jika hal ini dijadikan budaya? Masih adakah yang memandang sebelah mata pada si licin ini? Tak ada. Tak ada seorang pun yang mampu menolak bujuk rayu si licin menuju kantongnya. Tanpa disadari si licin ini menjadi perusak moral anak-anak bangsa yang mengedepankan isi perut ketimbang isi otak.
Banyak hal yang membuat si licin ini berjaya. Dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun manusia hidup, ia takkan bisa melepaskan diri dari genggaman si licin. Kecuali jika manusia itu adalah manusia-manusia kolot yang menyalahkan kemajuan dunia. Bersyukurlah manusia-manusia kolot tadi yang tak mengenal si licin dan hidupnya sejahtera.
Pernahkah terbesit di dalam pikiran kalian bahwa kalian telah terjerat dalam tentakel si licin meski kalian berada dalam radius yang amat jauh? Itulah mengapa sebabnya hal utama yang menguasai manusia dan dunia adalah si licin itu. Jangan harap kalian bisa terlepas dari tentakelnya. Sejauh apapun jarak yang kalian jaga pada si licin ini, dia akan tetap membuai kalian dengan lagu-lagu merdunya yang menyakiti telinga malaikat. Dia juga akan membawamu ke dalam surga dunia yang indah hingga kalian tak dapat menjamah surga abadiNya.
Kini si licin itu tengah tertawa melihat tindak laku manusia-manusia tak beradab yang menghalalkan segala cara agar si licin itu bisa memasuki kantong sakunya yang dekil. Si licin itu pun kini telah menjadi alat pemacu bagi manusia tak berkesempatan menjadi manusia yang berkesempatan. Berkesempatan menjadi binatang buruan tenaga keamanan.

Rabu, 05 Februari 2014

22.06 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar